Pentingnya pemahaman tentang nomina tak hanya terbatas pada tata bahasa saja, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan Anda dalam menyusun kalimat yang lebih efektif dan komunikatif.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara mendalam tentang pengertian, jenis-jenis, ciri-ciri, fungsi, hingga contoh nomina dalam kalimat.
Daftar Isi
TogglePengertian Nomina
Nomina adalah kata yang merujuk pada kata benda, baik yang nyata maupun yang abstrak. Dalam bahasa Indonesia, kata ini memiliki peran yang sangat penting karena hampir setiap kalimat memerlukan kata benda sebagai unsur utama. Secara umum, nomina mencakup semua nama benda yang ada di dunia, dari yang bisa dilihat hingga yang tidak bisa diraba.
Nomina (kata benda) dapat berupa benda nyata seperti meja, kursi, dan pohon, atau bisa juga berupa konsep abstrak seperti kebahagiaan, keadilan, atau kepercayaan. Kata benda selalu menjadi inti dari struktur tersebut. Sehingga, setiap frasa yang mengandung kata benda, baik yang diikuti oleh artikel atau tanpa artikel, tetap dapat disebut frasa nomina.
Makna kata ini juga memiliki karakteristik yang beragam, baik dari segi bentuk maupun fungsinya. Dalam kalimat, kata benda tidak hanya berfungsi sebagai subjek atau objek, tetapi juga bisa menjadi pelengkap atau atribut yang memberikan penjelasan lebih lanjut.
Jenis-Jenis
Berikut adalah beberapa jenis kata benda yang perlu Anda ketahui:
1. Nomina Konkret dan Abstrak
Jenis konkret yang merujuk pada benda yang dapat dilihat atau diraba oleh pancaindra. Misalnya, meja, buku, atau rumah. Benda-benda ini nyata dan dapat dipersepsikan oleh indra Anda.
Sementara itu, kata benda jenis abstrak merujuk pada benda yang tidak dapat diraba atau dilihat secara langsung. Sebagai contoh, kebahagiaan, keadilan, atau cinta. Meskipun Anda tidak bisa melihatnya secara fisik, konsep ini tetap ada dan memengaruhi kehidupan Anda sehari-hari.
2. Nomina Umum dan Khusus
Kata benda umum digunakan untuk menyebut benda secara umum. Contohnya ‘rumah,’ ‘kota,’ dan ‘buku.’ Sedangkan kata benda khusus merujuk pada nama-nama benda yang lebih spesifik, seperti ‘Jakarta,’ ‘Surabaya,’ atau ‘Universitas Gadjah Mada.’ Kata benda ini menunjukkan identitas unik dari suatu benda atau tempat tertentu.
3. Nomina Tunggal dan Jamak
Jenis kata benda tunggal menunjukkan satu benda atau objek saja, seperti ‘sepatu,’ ‘mobil,’ atau ‘buku.’ Sedangkan kata benda jamak merujuk pada lebih dari satu benda, seperti ‘sepatu-sepatu,’ ‘mobil-mobil,’ atau ‘buku-buku.’
Ciri-Ciri
Nomina (kata benda) memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis kata lain. Berikut adalah ciri-ciri utamanya:
- Dapat diperluas dengan kata sifat
- Dibatalkan dengan kata ‘bukan.’ Misalnya, “Bukan meja”
- Berfungsi sebagai Subjek (S) atau Objek (O)
- Tidak dapat didahului dengan kata ‘tidak’
- Menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap. Dalam kalimat berpredikat verba, nomina umumnya berperan sebagai subjek, objek, atau pelengkap
- Dapat diikuti oleh kata sifat (adjektiva). Contoh: Buku yang menarik
- Terbentuk dari imbuhan tertentu. Kata benda bisa dibentuk dengan imbuhan seperti ke-, pe-, -an, dan -nya. Contoh: pemuda (pe-), bendungan (-an), keadilan (ke-)
- Menggunakan frase “yang …” Contoh: jalan yang bagus, pemuda yang sangat rajin
Fungsi Nomina dalam Kalimat
Nomina (kata benda), memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan kalimat. Secara umum, kata benda berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, atau keterangan dalam suatu kalimat. Sebagai subjek, kata benda menjadi inti yang melakukan atau dikenai tindakan dalam kalimat. Misalnya, dalam kalimat “Zia membeli buku,” kata ‘Zia’ berfungsi sebagai subjek yang melakukan aksi membeli.
Selain itu, kata benda juga berfungsi sebagai objek, yaitu penerima langsung dari suatu tindakan yang dilakukan oleh subjek. Pada kalimat “Zia membaca buku,” kata ‘buku’ adalah objek yang dikenai tindakan membaca oleh subjek ‘Zia.’ Fungsi objek ini menjelaskan lebih rinci tentang apa yang dilakukan subjek dalam kalimat.
Fungsi selanjutnya adalah pelengkap, yang memberikan informasi tambahan mengenai subjek atau objek dalam kalimat. Dalam kalimat “Dia adalah seorang dokter,” kata ‘dokter’ berfungsi sebagai pelengkap yang menjelaskan profesi subjek ‘Dia.’ Pelengkap ini sering kali berupa kata benda yang menjelaskan atau mendeskripsikan keadaan subjek atau objek.
Terakhir, kata benda dapat berfungsi sebagai keterangan, yang memberikan informasi tambahan tentang waktu, tempat, atau cara terjadinya suatu tindakan. Sebagai contoh, dalam kalimat “Zia pergi ke pasar,” kata ‘pasar’ berfungsi sebagai keterangan tempat yang menjelaskan tujuan dari tindakan ‘pergi.’
Contoh Penggunaan Nomina dalam Kalimat
Berikut adalah 15 contoh penggunaan kata benda dalam kalimat:
- Ani membeli buku baru
- Rumah itu sangat besar dan indah
- Saya bekerja di kantor setiap hari
- Dodi membaca surat yang panjang
- Cinta adalah perasaan yang sulit dijelaskan
- Mereka sedang berdiskusi tentang proyek baru
- Jakarta adalah ibu kota Indonesia
- Kucing itu sangat lucu
- Pendidikan sangat penting bagi masa depan
- Buku-buku di perpustakaan itu sangat banyak
- Masyarakat setempat menyambut kedatangan tamu
- Dia mengenakan jas biru pada acara itu
- Keberanian adalah sifat yang sangat dihargai
- Mereka pergi ke pantai untuk berlibur
- Film itu sangat menghibur
- Buku yang dia pinjam sangat menarik dan penuh informasi
- Ayah sedang memperbaiki mobil di garasi
- Anjing itu berlari cepat di sepanjang pantai
- Rumah yang besar itu sudah kosong selama bertahun-tahun
- Pohon di halaman rumah sangat rindang dan teduh
- Pasar tradisional itu selalu ramai setiap pagi
- Teman saya baru saja pulang dari luar negeri
- Saya melihat bunga yang indah di taman belakang rumah
- Sekolah tempat saya belajar memiliki banyak fasilitas modern
- Laut yang luas tampak begitu tenang saat matahari terbenam
Itulah pembahasan lengkap tentang nomina, yang merupakan salah satu unsur penting dalam bahasa Indonesia.
Kunjungi jakarta.penerbitdeepublish.com untuk mendapatkan lebih banyak informasi terkait penulisan buku!