Kalau Anda pernah mendengar seseorang berkata, “Memangnya aku terlihat peduli?” atau “Siapa sih yang tidak mau sukses?”, sebenarnya Anda sudah bersentuhan dengan contoh kalimat retoris. Kalimat seperti ini memang tidak membutuhkan jawaban, tetapi langsung menyentuh logika dan perasaan pembacanya. Maka dari itu, memahami contoh kalimat retoris bisa membantu Anda menulis lebih efektif dan komunikatif.
Kalimat retoris adalah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban karena jawabannya sudah jelas, tersirat, atau sengaja dibiarkan tanpa jawaban untuk menekankan makna tertentu. Gaya bahasa ini sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari, pidato, penulisan esai, dan karya sastra.
Inilah 100 contoh kalimat retoris yang bisa Anda gunakan untuk tulisan, caption, pidato, atau kebutuhan komunikasi lainnya:
- Siapa yang tidak ingin hidup bahagia?
- Bukankah waktu adalah hal paling berharga?
- Memangnya aku terlihat keberatan?
- Siapa yang tidak suka dipuji?
- Harus berapa kali aku menjelaskan hal ini?
- Bukankah kita semua ingin menjadi lebih baik?
- Dia pikir aku tidak tahu?
- Siapa yang mau gagal dengan sengaja?
- Jadi, ini salahku lagi?
- Memangnya keputusan itu bisa ditarik kembali?
- Bukankah hidup penuh pilihan?
- Siapa yang ingin melewatkan kesempatan besar?
- Haruskah aku mengulang lagi?
- Bukankah semua orang ingin sukses?
- Siapa yang tidak kenal rasa kecewa?
- Memangnya kamu tidak bisa berpikir sendiri?
- Harus sampai kapan kita menunggu?
- Siapa yang tidak menginginkan masa depan cerah?
- Bukankah usaha tidak pernah mengkhianati hasil?
- Kamu pikir semuanya semudah itu?
- Jadi, aku harus diam saja?
- Siapa yang bisa menolak kebaikan?
- Bukankah semua ini sudah jelas?
- Kamu kira aku tidak merasakan apa-apa?
- Siapa yang suka disalahkan tanpa alasan?
- Memangnya aku terlihat tidak peduli?
- Bukankah kesabaran itu penting?
- Harus berapa lama lagi kita bersabar?
- Siapa yang tidak ingin dihargai?
- Apa aku terlihat bercanda?
- Bukankah kenyataan sering kali tak sesuai harapan?
- Siapa yang mau hidup tanpa tujuan?
- Kamu pikir aku tidak memikirkan itu?
- Bukankah kita semua pernah salah?
- Siapa yang bisa hidup tanpa dukungan?
- Jadi, ini satu-satunya pilihan?
- Memangnya semua orang seberuntung itu?
- Bukankah waktu akan menjawab semuanya?
- Siapa yang sanggup menolak kesempatan kedua?
- Apa kamu pikir aku tidak berusaha?
- Bukankah masa lalu tidak bisa diubah?
- Siapa yang tidak ingin merasa tenang?
- Haruskah aku berpura-pura tidak tahu?
- Apa aku harus menjelaskan semuanya?
- Bukankah semua orang butuh istirahat?
- Kamu pikir aku tidak punya perasaan?
- Siapa yang ingin menjadi beban?
- Memangnya mudah melupakan semuanya?
- Bukankah kejujuran selalu lebih baik?
- Siapa yang bisa menyangkal kenyataan ini?
- Apa aku terlihat tidak mampu?
- Bukankah peluang tidak datang dua kali?
- Siapa yang tidak ingin dihormati?
- Harus berapa kali aku bersabar?
- Kamu kira aku tidak memperhatikan?
- Bukankah kegagalan adalah bagian dari proses?
- Siapa yang tidak ingin merasa dicintai?
- Memangnya semua keputusan harus sempurna?
- Bukankah setiap orang butuh ruang?
- Siapa yang ingin hidup dalam keraguan?
- Apa kamu pikir aku tidak tahu risikonya?
- Bukankah kita semua punya batas?
- Siapa yang tidak pernah merasa lelah?
- Jadi, ini solusi terbaik menurutmu?
- Memangnya mudah memaafkan diri sendiri?
- Bukankah keberanian itu penting?
- Siapa yang mau terus-terusan disalahkan?
- Apa aku terlihat kuat?
- Bukankah semua orang butuh kepastian?
- Kamu pikir rasa sakit itu tidak nyata?
- Siapa yang bisa hidup tanpa harapan?
- Memangnya aku tidak boleh memiliki mimpi?
- Bukankah waktu menyembuhkan segalanya?
- Siapa yang ingin kehilangan hal berharga?
- Apa aku harus selalu mengalah?
- Bukankah hidup penuh kejutan?
- Siapa yang bisa menolak kebenaran?
- Kamu kira semuanya akan selesai begitu saja?
- Bukankah kita semua ingin berkembang?
- Siapa yang tidak ingin hidup damai?
- Memangnya salah jika aku ingin bahagia?
- Bukankah pilihan menentukan masa depan?
- Siapa yang bisa terus-terusan menunggu?
- Apa aku terlihat menyerah?
- Bukankah semua orang ingin dihargai?
- Siapa yang mau membuang waktu sia-sia?
- Kamu pikir aku tidak merasa kecewa?
- Bukankah jawaban sudah ada di depan mata?
- Siapa yang bisa melupakan begitu saja?
- Apa aku salah berharap?
- Bukankah kita semua mencari kebahagiaan?
- Siapa yang mau hidup tanpa arah?
- Memangnya mudah menerima kenyataan?
- Bukankah kebijakan lahir dari pengalaman?
- Siapa yang tidak berharap masa depan lebih baik?
- Apa kamu pikir aku tidak memperjuangkan ini?
- Bukankah perubahan itu perlu?
- Siapa yang bisa bertahan tanpa dukungan?
- Haruskah aku berhenti di sini?
- Bukankah keputusan ada di tangan kita?
Itulah 100 contoh kalimat retoris yang bisa Anda gunakan untuk memperkuat tulisan, memperjelas penekanan, atau membangun kedekatan emosional dengan pembaca. Dengan memahami berbagai variasinya, Anda bisa menghasilkan komunikasi yang lebih hidup dan bermakna.
Jika Anda ingin mengasah kemampuan menulis lebih cepat dan terarah, e-book Panduan Cepat Menulis Buku dari Penerbit Deepublish bisa menjadi pendamping terbaik. Panduan ini ringan, praktis, dan sangat cocok untuk Anda yang ingin mulai belajar menulis. Semoga contoh kalimat retoris di atas membantu proses belajar Anda!
Sumber:
“Kalimat Retoris, Ciri, Fungsi, dan Contoh.” Deepublish, 31 Jul. 2025, https://penerbitdeepublish.com/kalimat-retoris/.
“87 Contoh Kalimat Retoris yang Biasa Digunakan Sehari-hari.” Detik Sulsel, 15 Okt. 2023, https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6983696/87-contoh-kalimat-retoris-yang-biasa-digunakan-sehari-hari.
