10+ Kultum Ramadan Singkat Beserta Dalilnya

contoh kultum ramadhan

Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang menjadi momen istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan. Salah satu kegiatan yang sering dilakukan adalah menyampaikan kultum Ramadhan, yaitu ceramah singkat yang memberikan inspirasi dan motivasi untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Berikut 10+ contoh kultum Ramadhan singkat beserta dalilnya:

Kultum Tentang Cara Meraih Ketenangan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan Islam kepada kita. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, dalam kehidupan ini kita sering menghadapi berbagai ujian dan cobaan yang membuat hati menjadi resah. Namun, Allah SWT telah memberikan petunjuk bahwa ketenangan hati dapat diperoleh melalui zikir dan mengingat-Nya. Dalam Surah Ar-Ra’d ayat 28, Allah berfirman:

اَلَا بِذِكۡرِ اللّٰهِ تَطۡمَئِنُّ الۡقُلُوۡبُ

Artinya: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Di bulan Ramadhan ini, kita memiliki kesempatan emas untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui berbagai ibadah seperti salat, puasa, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak zikir. Semua ibadah ini akan menumbuhkan ketenangan dalam hati, menjauhkan kita dari kegelisahan, dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk lebih banyak berdzikir dan beribadah agar hati kita semakin tenang dan damai. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ketenangan kepada kita semua.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Tentang Indahnya Memaafkan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillah, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat kesehatan dan kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah, salah satu akhlak mulia yang diajarkan dalam Islam adalah sikap memaafkan. Memaafkan adalah perbuatan yang mulia, yang tidak hanya mendatangkan kedamaian bagi diri sendiri tetapi juga menjaga hubungan baik dengan sesama.

Allah SWT berfirman dalam Surah Ali-Imran ayat 134:

الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “(Yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah SWT mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali-Imran: 134)

Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat bagi kita untuk memperbaiki hubungan dengan sesama. Jika selama ini ada perselisihan atau dendam, maka inilah saatnya kita membuka hati dan memberikan maaf. Dengan memaafkan, hati kita menjadi lebih ringan, jauh dari beban dan kebencian.

Semoga kita semua mampu mengamalkan sikap pemaaf ini dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Ramadhan tahun ini membawa keberkahan dan ketenangan bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Tentang Menjaga Lisan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kita nikmat iman dan Islam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta umat Islam yang selalu berusaha meneladani ajaran beliau.

Hadirin yang dirahmati Allah, bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu, termasuk menjaga lisan. Lisan adalah anugerah yang bisa menjadi sumber pahala, tetapi juga bisa menjerumuskan kita dalam dosa. Rasulullah SAW bersabda:

أَسْلَمُ الْمُسْلِمِينَ إِسْلاَمًا مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Artinya: “Orang yang paling sempurna keislamannya di antara kaum muslim adalah orang yang menjaga lisan dan tangannya dari menyakiti muslim lainnya.” (HR Ibnu Hibban)

Dalam bulan Ramadhan, kita harus lebih berhati-hati dalam berbicara. Hindari ghibah, fitnah, dan perkataan sia-sia yang dapat mengurangi pahala puasa kita. Mari jadikan lisan sebagai sarana menyebarkan kebaikan, berzikir, dan membaca Al-Qur’an agar keberkahan Ramadhan semakin terasa dalam kehidupan kita.

Semoga Allah SWT membimbing kita agar senantiasa menjaga lisan dan menggunakan kata-kata yang baik.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Tentang Sabar di Bulan Ramadhan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mempertemukan kita kembali dengan bulan Ramadhan. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi teladan bagi seluruh umat manusia.

Hadirin sekalian, bulan Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengajarkan kita tentang kesabaran. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 153:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)

Di bulan Ramadhan, kesabaran diuji dalam berbagai bentuk, seperti menahan amarah, menjaga hawa nafsu, dan tetap berbuat baik meskipun dalam keadaan sulit. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa adalah perisai, maka jika seseorang sedang berpuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk atau berbuat kejahatan.

Marilah kita jadikan Ramadhan sebagai momentum melatih kesabaran, baik dalam ibadah maupun dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Semoga dengan kesabaran, kita mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Tentang Syukur

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai nikmat yang tak terhitung jumlahnya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umat Islam.

Hadirin yang dirahmati Allah, dalam bulan Ramadhan ini, kita diajarkan untuk lebih banyak bersyukur. Syukur bukan hanya diucapkan, tetapi juga diwujudkan dengan perbuatan. Allah SWT berfirman dalam Surah Ibrahim ayat 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Bersyukur dapat kita lakukan dengan lisan, hati, dan perbuatan. Bersyukur dengan lisan berarti sering mengucapkan hamdalah, bersyukur dengan hati berarti merasa cukup dengan apa yang Allah berikan, dan bersyukur dengan perbuatan berarti menggunakan nikmat Allah untuk kebaikan.

Di bulan Ramadhan ini, mari kita jadikan syukur sebagai bagian dari ibadah kita. Bersyukur atas kesempatan beribadah, atas rezeki yang masih diberikan, serta atas kesehatan yang masih kita rasakan. Semoga kita menjadi hamba yang selalu bersyukur agar Allah SWT terus menambah keberkahan dalam hidup kita.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Tentang Menjaga Kesehatan Saat Ramadhan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Shalawat serta salam kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umat Islam yang senantiasa mengikuti sunnahnya.

Hadirin yang dirahmati Allah, menjaga kesehatan adalah bagian dari ibadah. Rasulullah SAW bersabda:

نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس الصحة والفراغ

Artinya: “Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Dalam bulan Ramadhan, menjaga kesehatan sangat penting agar ibadah kita dapat berjalan dengan baik. Beberapa cara yang bisa kita lakukan adalah:

  1. Mengatur pola makan dengan sahur yang bergizi dan berbuka secukupnya.
  2. Memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
  3. Menjaga pola tidur agar tubuh tetap bugar.
  4. Melakukan aktivitas fisik ringan agar tubuh tetap sehat.

Jangan sampai kita lalai dalam menjaga kesehatan, karena tubuh yang sehat akan membantu kita beribadah dengan lebih baik. Semoga Allah SWT memberikan kita kesehatan dan kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa dengan sempurna.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Tentang I’tikaf 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat Islam, nikmat iman, serta nikmat kesempatan untuk menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan. Shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umat Islam yang mengikuti sunnahnya.

Hadirin yang dirahmati Allah, salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan, terutama di sepuluh hari terakhir, adalah i’tikaf. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

ثُمَّ أَتِمُّوا۟ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَٰشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَٰكِفُونَ فِى ٱلْمَسَٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Artinya: “Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 187)

Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya i’tikaf, terutama di sepuluh malam terakhir Ramadhan, karena di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Saat beri’tikaf, kita dianjurkan memperbanyak doa, membaca Al-Qur’an, berdzikir, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Semoga kita bisa memanfaatkan sisa bulan Ramadhan ini dengan memperbanyak ibadah, termasuk melakukan i’tikaf dengan penuh keikhlasan. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan mengampuni dosa-dosa kita.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Tentang Lailatul Qadar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umat Islam yang mengikuti jejak langkahnya.

Hadirin yang dirahmati Allah, salah satu keistimewaan terbesar dalam bulan Ramadhan adalah adanya Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qadr ayat 1-5:

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.”

Lailatul Qadar adalah malam penuh keberkahan yang terjadi di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Malam ini menjadi waktu terbaik untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa. Rasulullah SAW mengajarkan doa yang bisa kita baca saat mencari Lailatul Qadar:

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku.”

Semoga Allah SWT memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan Lailatul Qadar dan menerima segala amal ibadah kita.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Tentang Memperbanyak Ibadah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, serta kesempatan untuk menjalankan ibadah di bulan yang penuh keberkahan ini, bulan Ramadhan. Shalawat serta salam senantiasa kita panjatkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Jamaah yang dirahmati Allah, bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa, di mana pahala ibadah dilipatgandakan. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan memperbanyak ibadah, baik ibadah wajib maupun sunnah.

Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang mendirikan (shalat dan ibadah) di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Mari kita perbanyak membaca Al-Qur’an, berzikir, bersedekah, serta memperbaiki akhlak kita. Jangan biarkan Ramadhan berlalu tanpa ada perubahan dalam diri kita menuju kebaikan.

Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita dan menjadikan kita hamba-Nya yang lebih bertakwa. Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Tentang Takwa Kepada Allah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang senantiasa memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, keluarga, dan para sahabatnya.

Jamaah yang berbahagia, Ramadhan adalah bulan untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَالْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۚ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap amal perbuatan kita akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita selalu menjaga ketakwaan kita kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Maka, takwa harus menjadi prinsip hidup kita, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan. Dengan ketakwaan, hidup kita akan lebih terarah dan mendapatkan keberkahan dari Allah.

Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang bertakwa dan mendapatkan ridha Allah di dunia dan akhirat. Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Tentang Sedekah di Bulan Ramadhan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kita kesempatan untuk menjalani bulan yang penuh keberkahan ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Jamaah yang dirahmati Allah, bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa, di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan ini adalah sedekah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ

“Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)

Hadis ini menunjukkan bahwa bersedekah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang luar biasa. Selain membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, sedekah juga dapat membersihkan harta dan jiwa kita. Bahkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri dikenal sebagai orang yang paling dermawan, terlebih lagi ketika bulan Ramadhan.

Allah juga berfirman dalam Al-Qur’an:

مَثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنبُلَةٍۢ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍۢ 

“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.” (QS. Al-Baqarah: 261)

Jamaah sekalian, mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk berbagi kepada sesama. Kita bisa bersedekah dalam berbagai bentuk, baik dalam bentuk makanan berbuka puasa, bantuan kepada fakir miskin, maupun infak di masjid dan lembaga sosial. Semoga dengan bersedekah, kita semakin dekat dengan rahmat Allah dan mendapatkan keberkahan hidup.

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang dermawan dan memberikan keberkahan kepada setiap harta yang kita keluarkan di jalan-Nya. Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Tentang Zakat

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Jamaah yang berbahagia, salah satu kewajiban yang harus kita tunaikan dalam Islam adalah zakat. Zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sarana untuk menyucikan harta dan jiwa kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103)

Ayat ini menegaskan bahwa zakat bukan hanya membantu orang-orang yang membutuhkan, tetapi juga menyucikan harta dan membawa ketenangan bagi yang menunaikannya. Di bulan Ramadan, kita juga memiliki kewajiban untuk membayar zakat fitrah sebelum hari raya Idul Fitri. 

Jamaah sekalian, mari kita tunaikan zakat kita dengan penuh keikhlasan dan kesadaran. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, zakat juga merupakan wujud kepedulian kita terhadap sesama.

Semoga kita semua menjadi hamba-hamba Allah yang senantiasa menunaikan zakat dengan ikhlas, sehingga harta kita menjadi berkah dan hidup kita penuh keberkahan. Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Itulah beberapa contoh kultum Ramadhan singkat yang dapat menjadi inspirasi dalam menyampaikan ceramah di bulan suci ini. Semoga bermanfaat!

Dapatkan lebih banyak informasi menarik dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Penerbit Deepublish Jakarta!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *