Contoh Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning

model pembelajaran discovery learning

Baik model pembelajaran Discovery Learning maupun Problem Based Learning memiliki karakteristik dalam membentuk pemahaman siswa terhadap suatu konsep. Melalui model ini, siswa diajak untuk lebih aktif dalam menemukan solusi dari permasalahan yang diberikan oleh guru.

Namun, bagaimana penerapan kedua model pembelajaran ini dalam dunia pendidikan? Apa saja perbedaannya? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai Discovery Learning dan Problem Based Learning, termasuk contoh penerapannya dalam pembelajaran.

Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning

Metode pembelajaran memiliki banyak variasi, dan dua di antaranya yang paling sering digunakan adalah Discovery Learning dan Problem Based Learning. Kedua model ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan cara yang lebih interaktif dan eksploratif.

Discovery Learning

Discovery Learning adalah metode pembelajaran berbasis inkuiri yang mendorong siswa untuk menemukan sendiri konsep atau prinsip dari materi yang dipelajari. Siswa akan membangun pemahaman berdasarkan pengalaman, intuisi, dan eksplorasi mereka sendiri.

Dalam Discovery Learning, siswa diajak untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menemukan solusi terhadap suatu masalah. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator yang membimbing siswa untuk mencapai kesimpulan mereka sendiri. Hal ini membuat siswa lebih mandiri dalam belajar.

Selain itu, model ini dirancang agar siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga aktif mencari dan memahami informasi baru.

Problem Based Learning

Sementara itu, Problem Based Learning adalah metode pembelajaran yang berfokus pada penyelesaian masalah nyata sebagai pusat dari pembelajaran. Model ini menekankan pada kemampuan siswa untuk menganalisis dan menyelesaikan suatu permasalahan dengan menggunakan berbagai sumber pengetahuan.

Dalam Problem Based Learning, siswa diberikan sebuah permasalahan yang harus mereka pecahkan melalui analisis, diskusi, dan eksplorasi. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam menemukan solusi yang tepat.

Metode ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, komunikasi, dan kerja sama tim. Selain itu, mereka juga belajar untuk memahami konsep dengan lebih baik karena terlibat langsung dalam proses pembelajaran yang berbasis pengalaman nyata.

Perbedaan Model Pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning

Meskipun sama-sama berorientasi pada eksplorasi dan penemuan, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara Discovery Learning dan Problem Based Learning.

1. Fokus Pembelajaran

Discovery Learning lebih menekankan pada proses eksplorasi mandiri siswa dalam menemukan konsep atau prinsip pembelajaran. Siswa belajar dari pengalaman mereka sendiri dan menarik kesimpulan dari eksplorasi yang mereka lakukan.

Sebaliknya, Problem Based Learning berpusat pada penyelesaian masalah nyata sebagai sarana pembelajaran. Siswa belajar dengan mencari solusi atas permasalahan yang diberikan.

Dalam Discovery Learning, siswa lebih banyak menggali informasi dan mencoba memahami konsep dengan berbagai cara. Sedangkan dalam Problem Based Learning, siswa lebih fokus pada cara menyelesaikan suatu permasalahan dengan menerapkan konsep yang telah dipelajari.

2. Peran Guru

Dalam model pembelajaran Discovery Learning, guru bertindak sebagai fasilitator yang memberikan stimulus kepada siswa untuk mengeksplorasi dan menemukan konsep secara mandiri. Guru tidak memberikan informasi secara langsung, melainkan memberikan bimbingan agar siswa dapat mencapai pemahaman mereka sendiri.

Sebaliknya, dalam Problem Based Learning, guru berperan sebagai mentor yang membantu siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Guru tetap membimbing siswa, tetapi lebih aktif dalam memberikan arahan agar mereka dapat menemukan solusi dengan baik.

3. Sumber Belajar

Perbedaan selanjutnya terletak pada sumber belajar. Pada Discovery Learning, sumber belajar berasal dari pengalaman siswa sendiri, eksperimen, serta observasi yang mereka lakukan. Siswa didorong untuk mencari informasi dari berbagai sumber yang relevan.

Sementara itu, dalam Problem Based Learning, sumber belajar lebih banyak berasal dari kasus atau permasalahan nyata yang diberikan oleh guru. Siswa akan menggunakan berbagai referensi yang mendukung dalam menyelesaikan masalah tersebut.

4. Proses Pembelajaran

Proses dalam Discovery Learning dimulai dari pemberian stimulus, kemudian siswa melakukan eksplorasi, mengumpulkan data, menganalisis, dan akhirnya menarik kesimpulan dari hasil eksplorasi mereka.

Sebaliknya, dalam Problem Based Learning, siswa diberikan masalah yang harus mereka selesaikan melalui analisis, diskusi, dan presentasi solusi. Pembelajaran berlangsung dalam kelompok sehingga kolaborasi menjadi aspek utama.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa Discovery Learning lebih menitikberatkan pada pemahaman individu, sedangkan Problem Based Learning lebih menekankan pada kerja sama tim.

5. Hasil Pembelajaran

Hasil dari Discovery Learning adalah peningkatan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, serta pemahaman yang lebih mendalam terhadap konsep yang dipelajari. Siswa juga menjadi lebih mandiri dalam belajar.

Sementara dalam Problem Based Learning, hasil pembelajaran lebih fokus pada keterampilan pemecahan masalah, kerja sama tim, serta kemampuan komunikasi yang baik. Siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu menerapkannya dalam situasi nyata.

Contoh Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning

Berikut contoh penerapan model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning:

Contoh Discovery Learning

Dalam penerapan Discovery Learning, siswa dapat diberikan proyek penelitian sederhana, seperti mencari informasi tentang fenomena alam dan menganalisis penyebabnya. Siswa harus melakukan eksperimen atau observasi untuk mendapatkan kesimpulan.

Misalnya, dalam mata pelajaran IPA, siswa diminta untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Mereka akan melakukan eksperimen dengan berbagai variabel, seperti cahaya dan air, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan hasil observasi mereka.

Contoh Problem Based Learning

Sedangkan dalam Problem Based Learning, siswa bisa diberikan kasus nyata seperti bagaimana cara mengatasi limbah plastik di lingkungan sekolah. Mereka harus mencari solusi yang inovatif dan mempresentasikannya kepada kelas.

Misalnya, dalam mata pelajaran Ekonomi, siswa diberikan permasalahan tentang cara meningkatkan perekonomian desa melalui usaha kecil dan menengah (UKM). Mereka harus mengembangkan strategi bisnis yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Demikian pembahasan mengenai Discovery Learning dan Problem Based Learning. Kedua metode ini memiliki keunggulan masing-masing dalam meningkatkan keterampilan berpikir siswa.

Dengan memahami perbedaan dan penerapannya, guru dapat memilih metode yang paling sesuai dengan tujuan pembelajaran. Discovery Learning cocok untuk meningkatkan eksplorasi mandiri, sedangkan Problem Based Learning lebih efektif dalam membangun keterampilan pemecahan masalah.

Semoga artikel ini dapat membantu dalam memahami konsep serta penerapan kedua model pembelajaran ini dalam dunia pendidikan.

Dapatkan berbagai informasi menarik lainnya seputar penulisan buku dan pendidikan dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Penerbit Deepublish Jakarta!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *