Bahasa tak hanya sekadar kumpulan kata, tapi juga cermin perasaan dan realitas. Ada kalimat yang berbicara apa adanya, ada pula yang sarat makna tersirat.
Yuk, telusuri lebih dalam 100+ contoh kalimat konotasi dan denotasi untuk melihat bagaimana satu kata bisa hidup dalam dua dunia yang berbeda.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Kalimat Konotasi
Kalimat konotasi adalah kalimat yang membawa makna lebih dari sekadar arti literalnya. Kalimat konotasi menambahkan warna perasaan atau nada tersirat yang menyentuh jiwa pembaca. Anda bisa menemukan ini sering dalam karya sastra atau puisi, karena nuansa emosinya terasa sangat hidup.
Makna konotatif bukan hanya menggambarkan sebagai objek, tapi juga menyiratkan perasaan dan pengalaman yang lebih dalam, sehingga membuat kalimat terasa “hidup”, penuh rasa, dan sering kali subjektif, tergantung pada konteks budaya atau norma yang berlaku.
Ciri makna konotatif biasanya lebih banyak ditemukan dalam bait puisi, penuh nilai rasa (positif, negatif, atau netral), dan bisa berubah maknanya tergantung budaya dan perkembangan zaman
Contoh Kalimat Konotasi
Simak beberapa contoh kalimat konotasi ini untuk memperjelas pemahaman Anda:
- Besok kuliah terasa seperti jalan di atas es tipis.
- Senyumnya bagaikan pelita di malam gelap.
- Dia jadi mata rantai penting dalam proyek itu.
- Suaranya tajam seperti gigitan ular.
- Hatinya batu, tak bisa tergoyahkan.
- Dia anak emas di keluarga itu.
- Dia bekerja membanting tulang demi masa depan.
- Isu itu menyebar secepat kilat.
- Hidupnya di ujung tanduk.
- Dia kambing hitam di kantor itu.
- Ucapannya manis di bibir tapi pahit di hati.
- Bangkit seperti bintang dari keterpurukan.
- Dia tangan kanan sang pemimpin.
- Berada dalam cengkraman waktu.
- Gelombang kritik menerjang tanpa ampun.
- Dia ular berbisa dalam selimut sutra.
- Tangannya dingin seperti salju.
- Dia melejit seperti roket di kariernya.
- Jiwanya laksana sepucuk mawar yang mekar.
- Kedudukannya di kantor bak raja di kastil.
- Pikiran seperti awan-awan gelap.
- Ia pucuk dalam badai.
- Dia tabah seperti karang.
- Kata-kata itu menusuk hingga ke hati.
- Dia lentera harapan keluarga.
- Senyumnya cerah bagai sinar fajar.
- Ia jadi pelipur lara bagi teman-temannya.
- Suaranya meledak seperti petir di malam sunyi.
- Dia menjadi bayangan sang juara.
- Hatinya lumer seperti es terkena matahari.
- Dia cahaya di balik gelapnya malam pikirannya.
- Idenya tajam seperti pisau.
- Dia jadi jangkar penyeimbang dalam tim itu.
- Suaranya merdu bagai alunan biola.
- Dia adalah pilar keluarga yang kuat.
- Judi pikirannya penuh asap.
- Hatinya tertutup seperti benteng.
- Kata-katanya manis, tapi menyembunyikan racun.
- Dia bagai pelangi setelah hujan lebat.
- Ketegasannya menyala seperti api.
- Dia embun pagi yang menyegarkan suasana.
- Hatinya lapang seperti lautan luas.
- Dia jadi bayangan sosok ideal.
- Tatapannya menusuk nurani.
- Dia berkilau seperti bintang di langit malam.
- Ide-idenya mekar seperti bunga musim semi.
- Suaranya tenang bagai air danau.
- Dia kata penyejuk di suhu yang membakar.
- Ambisinya ganas seperti harimau mengintai.
- Ia jadi semangat yang menyala.
- Dia benteng dari badai masalah.
- Hatinya hangat bagai sinar matahari pagi.
- Tindakan kecilnya hujan yang menyuburkan.
- Dia sinar harapan di lorong gelap.
- Kata-katanya membeku seperti salju.
- Dia jadi semangat tim yang menyala.
- Suaranya bergema seperti gong.
- Dia bagaikan pelindung di tengah kekacauan.
- Kebijaksanaannya sejuk seperti angin pegunungan.
- Ia percikan api dalam gelap.
- Dia pohon teduh di tengah padang gersang.
- Hatimu laksana kaca rapuh.
- Ide-idenya seperti kapal peluru yang melaju.
- Dia bunga hati yang merekah di pagi hari.
Apa Itu Kalimat Denotasi
Selanjutnya, mari pahami tentang kalimat denotasi. Kalimat denotasi adalah kalimat yang menyampaikan makna secara lugas, objektif, dan sesuai arti sebenarnya seperti yang tertera di kamus. Kalimat ini berfungsi menyampaikan fakta sehingga pesan tersampaikan dengan jelas dan tidak membingungkan pembacanya.
Bahasa denotatif biasanya digunakan dalam konteks formal seperti laporan, instruksi, karya tulis ilmiah, dan berita, karena sifatnya yang konkret dan tidak ambigu. Sifatnya objektif, konkret, acuannya jelas, maknanya sesuai dengan arti sebenarnya, dan biasa ditemukan dalam karya ilmiah atau komunikasi formal
Contoh Kalimat Denotasi
Setelah memberikan contoh kalimat konotasi, berikut kami juga akan sajikan contoh-contoh kalimat denotatif untuk Anda:
- Suhu udara pagi ini mencapai 28 derajat Celcius.
- Dia minum segelas air putih setelah berolahraga.
- Mobil itu berhenti di lampu merah.
- Ia membaca buku di ruang belajar.
- Matahari terbit pada pukul 06.15 pagi.
- Dia berjalan kaki menuju kantor.
- Ibu memasak nasi putih untuk sarapan.
- Dia mengirim email kepada bosnya.
- Suara lonceng berbunyi pada jam sekolah.
- Dia membuka jendela untuk ventilasi udara.
- Suhunya hari ini cukup lembap.
- Dia menulis laporan penjualan setiap bulan.
- Dia menyiram tanaman di teras.
- Ayah menyapu halaman rumah.
- Anak itu menggambar gambar berwarna.
- Lampu di ruang tamu dinyalakan.
- Dia memasukkan kunci ke pintu.
- Dia menutup tirai sebelum tidur.
- Dia membawa tas sekolah ke kelas.
- Ia mencuci tangan dengan sabun.
- Dia menyikat gigi dua kali sehari.
- Matahari mulai tenggelam saat maghrib tiba.
- Dia meletakkan buku di rak.
- Suara alarm berbunyi pukul 05.00.
- Dia mencuci piring setelah makan.
- Dia menyalakan komputer untuk bekerja.
- Air di gelasnya penuh.
- Dia mencatat jadwal pelajaran di agenda.
- Motor itu berjalan dengan kecepatan sedang.
- Dia mengukur tinggi badan siswa dengan meteran.
- Buku itu tebal dan berat.
- Tanah di kebun basah setelah hujan.
- Dia menyusun tumpukan kertas di meja.
- Suhu AC di ruangan terlalu dingin.
- Dia menimbang berat badan di timbangan.
- Dia menyalakan kipas angin di kamar.
- Dia memasukkan surat ke dalam amplop.
- Anak itu menyanyi dengan nada tinggi.
- Dia mengunci pagar sebelum tidur.
- Ia mengecat tembok kamar dengan warna putih.
- Dia menyalakan kompor untuk memasak.
- Dia mengukur suhu dengan termometer.
- Dia mencatat nilai ujian di buku catatan.
- Ia mencetak dokumen menggunakan printer.
- Dia menyalakan lampu belajar.
- Ia menyapu lantai ruang tamu.
- Dia memasukkan baju kotor ke mesin cuci.
- Dia menyiram tanaman setiap pagi.
- Anak itu memetik bunga di taman.
- Anak-anak berlari di lapangan sekolah.
- Dia memasukkan koin ke dalam mesin parkir.
- Dia menutup jendela sebelum hujan turun.
Demikian, Anda telah mengenal lebih jauh seputar makna dan contoh kalimat konotasi dan denotasi, di mana sebuah kalimat bisa menyimpan rasa tersembunyi atau menyampaikan fakta dengan gamblang. Apakah Anda sudah cukup memahaminya?
Dapatkan lebih banyak informasi seputar penulisan dengan membaca artikel-artikel terbaru kategori Penulisan Buku dari Deepublish Jakarta!