Setiap hari, tanpa sadar Anda menggunakan berbagai bentuk kata kerja mental saat berbicara atau menulis. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja mental sering muncul dalam teks yang melibatkan sudut pandang tokoh, refleksi diri, atau analisis. Apa fungsinya? Fungsinya untuk mengekspresikan pengalaman batin seseorang sehingga kalimat menjadi lebih hidup dan bermakna.
Kata kerja mental sering muncul dalam teks naratif, argumentatif, maupun deskriptif. Berikut 100 contoh kata kerja mental dan maknanya:
- “Menyukai”, memiliki makna rasa senang terhadap seseorang, sesuatu, atau suatu kegiatan. Misalnya, “Saya sangat menyukai coklat karena manis.”
- “Membangun”, diartikan sebagai proses menyusun gagasan, semangat, atau motivasi dalam diri seseorang.
- “Menyimak”, berarti memperhatikan dan memahami sesuatu dengan seksama, biasanya berupa pembicaraan atau informasi.
- “Melihat”, bermakna sebagai tindakan fisik, tetapi dalam konteks mental, ia berarti memahami atau menyadari sesuatu secara mendalam.
- “Memandang”, memiliki makna serupa dengan melihat, namun lebih bersifat reflektif. Ia menunjukkan cara seseorang menilai atau menafsirkan sesuatu dari sudut pandang tertentu. Misalnya, “Mereka memandang keberhasilan sebagai hasil dari kerja keras.”
- “Mendengar”, berarti memahami makna atau pesan dari apa yang diucapkan orang lain.
- “Merasakan”, berkaitan dengan pengalaman batin terhadap emosi, sensasi, atau suasana tertentu.
- “Memperhatikan”, berarti memberikan fokus dan perhatian terhadap suatu hal yang menunjukkan kesadaran dan minat untuk memahami sesuatu secara detail.
- “Mencium”, berarti merasakan atau menebak sesuatu berdasarkan intuisi.
- “Menganggap”, menunjukkan bagaimana seseorang menilai atau memandang sesuatu berdasarkan keyakinan atau pemikirannya.
- “Memahami”, berarti mengetahui makna atau maksud dari sesuatu dengan mendalam.
- “Merasa”, menggambarkan emosi atau perasaan yang dialami seseorang atau menandai respons batin terhadap situasi tertentu.
- “Menangis”, merupakan ekspresi dari proses emosional batin. Ia menandakan kesedihan, keharuan, atau kebahagiaan mendalam yang berasal dari pikiran dan perasaan.
- “Berpikir”, menandakan proses mental dalam menganalisis, menimbang, dan menyimpulkan sesuatu.
- “Menganalisis”, berarti memeriksa atau memecah suatu masalah untuk dipahami secara lebih rinci. Dalam konteks mental, ini melibatkan kemampuan berpikir kritis dan logis. Misalnya, “Peneliti menganalisis data untuk menemukan pola yang relevan.”
- “Marah”, menggambarkan reaksi emosional terhadap sesuatu yang menimbulkan ketidakpuasan.
- “Membujuk”, menunjukkan upaya mental seseorang untuk meyakinkan orang lain.
- “Menolak”, berarti tidak menerima sesuatu karena alasan tertentu yang menunjukkan keputusan dan penilaian batin.
- “Menyetujui”, menunjukkan penerimaan terhadap gagasan atau usulan seseorang yang melibatkan proses berpikir dan evaluasi.
- “Mengenali”, berarti mengetahui seseorang atau sesuatu berdasarkan pengalaman sebelumnya.
- “Menyadari”, berarti mengetahui atau memahami sesuatu dengan penuh kesadaran. Dalam kata kerja mental, menyadari menandakan pemahaman mendalam terhadap diri atau situasi. Contohnya “Anda harus menyadari pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.” Maknanya menunjukkan refleksi dan kesadaran diri yang muncul dari proses berpikir.
- “Mengagumi”, menunjukkan rasa kagum terhadap sesuatu.
- “Menyadarkan”, memiliki makna proses membuat seseorang paham atau sadar terhadap suatu hal.
- “Merenungkan”, menggambarkan aktivitas berpikir dalam-dalam terhadap sesuatu.
- “Mengingatkan”, menunjukkan tindakan untuk mengembalikan ingatan seseorang pada sesuatu yang telah terjadi.
- “Menilai”, berkaitan dengan kemampuan menimbang baik buruk suatu hal.
- “Mempertimbangkan”, adalah proses berpikir matang sebelum mengambil keputusan.
- “Menyimpulkan”, bisa diartikan sebagai hasil akhir dari proses berpikir atau penalaran.
- “Menyadari”, menunjukkan proses seseorang menjadi sadar akan sesuatu.
- “Mengira”, adalah sesuatu yang menunjukkan perkiraan atau dugaan tanpa kepastian.
- “Mengharapkan”, menggambarkan perasaan menunggu atau menginginkan sesuatu terjadi.
- “Menyesali”, menggambarkan rasa kecewa atau penyesalan atas tindakan yang telah dilakukan.
- “Memahami”, menunjukkan makna kemampuan seseorang untuk mengerti suatu konsep atau situasi.
- “Mengagendakan”, meskipun terdengar seperti tindakan, kata mengagendakan ini juga melibatkan perencanaan mental. Misalnya, “Ia mengagendakan diskusi setiap Jumat untuk mematangkan ide.”
- “Mengingat”, menunjukkan proses kognitif dalam menyimpan dan memanggil kembali informasi.
- “Memikirkan”, menggambarkan kegiatan mental berupa proses analisis atau renungan.
- “Mengerti”, menandakan seseorang sudah menangkap makna atau maksud sesuatu.
- “Mengharapkan”, termasuk kata kerja mental yang menggambarkan harapan yang kuat terhadap suatu hasil.
- “Memutuskan”, artinya proses batin dalam memilih satu di antara beberapa pilihan.
- “Menyepakati”, menandakan adanya kesadaran dan penerimaan terhadap hasil pemikiran bersama.
- “Mengkhawatirkan”, termasuk kata kerja mental yang menggambarkan perasaan cemas terhadap kemungkinan buruk.
- “Menyangka”, artinya dugaan tanpa bukti pasti.
- “Mempercayai”, menunjukkan keyakinan terhadap seseorang atau sesuatu.
- “Menginginkan”, menggambarkan hasrat atau keinginan seseorang terhadap sesuatu.
- “Menyimpang”, menunjukkan kesadaran seseorang ketika menyadari bahwa pikirannya atau tindakannya tidak sesuai arah semula.
- “Mempercayakan”, bermakna menunjukkan kepercayaan penuh terhadap orang lain untuk melakukan sesuatu.
- “Menyanggupi”, menunjukkan kesediaan atau tekad seseorang untuk melakukan sesuatu.
- “Menafsirkan”, menunjukkan kemampuan memahami makna tersembunyi dari sesuatu.
- “Memprediksi”, menggambarkan kemampuan memperkirakan hal yang akan terjadi.
- “Mengasumsikan”, memiliki arti dugaan atau keyakinan tanpa bukti nyata.
- “Berimajinasi”, menggambarkan aktivitas mental dalam menciptakan bayangan atau ide dalam pikiran.
- “Mengantisipasi”, menunjukkan kesiapan menghadapi hal yang mungkin terjadi.
- “Menelaah”, bisa digolongkan sebagai kata kerja mental yang menggambarkan kegiatan meneliti atau mengkaji suatu hal secara mendalam.
- “Menghayati”, berarti memahami atau merasakan sesuatu secara mendalam, biasanya berkaitan dengan pengalaman batin. Anda bisa menggunakan kata ini saat berbicara tentang pengalaman emosional atau spiritual.
- “Mempelajari”, berarti berusaha memahami sesuatu dengan sungguh-sungguh melalui proses belajar.
- “Mengamati”, bermakna memperhatikan sesuatu dengan seksama menggunakan pancaindra dan pikiran. Mengamati tidak hanya melihat, tetapi juga menilai dan menafsirkan.
- “Menguji”, berarti menilai atau meneliti sesuatu untuk mengetahui kebenarannya.
- “Mengkhayal”, yaitu membayangkan sesuatu yang tidak nyata atau belum tentu terjadi. Misalnya, “Anak kecil itu sering mengkhayal menjadi pahlawan super.”
- “Membayangkan”, berarti menghadirkan sesuatu dalam pikiran seolah-olah nyata.
- “Mencoba”, berarti berusaha melakukan sesuatu untuk mengetahui hasilnya. Kata ini juga merupakan bentuk mental dari keberanian dan rasa ingin tahu.
- “Mendiskusikan”, berarti membicarakan suatu topik bersama orang lain untuk menemukan pemahaman bersama.
- “Melupakan” adalah proses menghilangkan atau tidak mengingat lagi suatu hal, baik secara sengaja maupun tidak.
- “Membatasi”, berarti menahan atau mengendalikan sesuatu agar tidak melebihi batas yang ditetapkan.
- “Menalar”, yaitu proses berpikir logis untuk menarik kesimpulan dari informasi yang ada.
- “Membaca”, dalam kata kerja mental artinya tidak sekadar melihat tulisan, tetapi juga memahami maknanya.
- “Berjalan”, Meskipun tampak fisik, berjalan juga bisa bermakna mental, terutama jika digunakan dalam arti kiasan seperti “menjalani kehidupan”.
- “Mengingat”, mengandung arti menghadirkan kembali sesuatu dalam pikiran.
- “Menyimpan”, berarti meletakkan sesuatu dalam ingatan atau pikiran untuk waktu yang lama sehingga berkaitan dengan fungsi memori jangka panjang.
- “Memahami”, berarti mengerti makna atau maksud dari sesuatu secara utuh.
- “Mengkritik”, kata kerja ini berarti menilai sesuatu dengan memberikan pendapat berdasarkan pertimbangan logis.
- “Meyakini” berarti mempercayai sesuatu dengan sepenuh hati tanpa keraguan. Kata ini menggambarkan keyakinan mental dan spiritual seseorang.
- “Meragukan”, merupakan bagian dari proses berpikir kritis yang berarti tidak sepenuhnya percaya terhadap sesuatu.
- “Mengingatkan Diri”, memiliki arti menasihati diri sendiri agar tetap sadar terhadap nilai-nilai tertentu.
- “Menegaskan”, berarti menyatakan sesuatu dengan penuh keyakinan dan kepastian.
- “Mengira”, berarti memperkirakan sesuatu tanpa kepastian penuh. Dalam konteks kata kerja mental, mengira mencerminkan aktivitas berpikir spekulatif yang sering digunakan untuk membuat keputusan cepat.
- “Menyebut”, merupakan tindakan menyampaikan sesuatu yang tersimpan dalam pikiran menjadi bentuk ucapan.
- “Mengandaikan”, berarti membayangkan sesuatu seolah-olah benar terjadi.
- “Menimbang” berarti mempertimbangkan sesuatu sebelum membuat keputusan.
- “Mengakui”, menunjukkan tindakan menerima atau membenarkan sesuatu secara jujur.
- “Menghargai” berarti menilai sesuatu atau seseorang dengan perasaan hormat dan respek.
- “Mengeluh”, menggambarkan ekspresi ketidakpuasan yang bersumber dari perasaan negatif.
- “Menantikan”, adalah aktivitas mental yang menggambarkan rasa harap terhadap sesuatu yang akan datang. Biasanya disertai emosi positif seperti antusiasme.
- “Menyesuaikan”, menggambarkan proses adaptasi mental terhadap situasi baru.
- “Mengendalikan”, menggambarkan kemampuan seseorang untuk mengontrol emosi, tindakan, atau pikiran.
- “Menghindari”, berarti berusaha menjauh dari sesuatu yang tidak diinginkan.
- “Mengomentari”, berarti memberikan tanggapan atau penilaian terhadap sesuatu. Kegiatan ini menandakan keterlibatan kognitif dan afektif.
- “Mempertanyakan”, berarti menimbulkan keraguan atau keingintahuan terhadap suatu hal. Prosesnya melibatkan analisis dan kritisisme.
- “Menguatkan”, menunjukkan aktivitas mental untuk memberikan semangat atau keyakinan.
- “Mengarahkan”, menggambarkan proses memberi panduan atau tujuan dalam berpikir dan bertindak.
- “Menegur”, adalah tindakan menyampaikan koreksi secara verbal atas kesalahan orang lain. Aktivitas ini melibatkan kesadaran etis dan sosial.
- “Menyayangi”, menggambarkan perasaan cinta dan kepedulian terhadap seseorang.
- “Membenci”, menunjukkan perasaan tidak suka yang kuat terhadap sesuatu yang merupakan ekspresi mental yang berasal dari kekecewaan atau ketidaksesuaian nilai.
- “Menginspirasi”, berarti menumbuhkan ide, semangat, atau motivasi dalam diri orang lain.
- “Menyalahkan”, menggambarkan proses mental di mana seseorang menilai orang lain sebagai penyebab kesalahan.
- “Membenarkan”, berarti menganggap sesuatu sebagai hal yang benar. Proses ini melibatkan pertimbangan logis dan keyakinan pribadi.
- “Menerima”, berarti membuka diri terhadap sesuatu dengan lapang dada. Menerima artinya menunjukkan kesiapan mental dan kedewasaan emosional.
- “Mengabaikan”, berarti tidak memedulikan sesuatu secara sadar. Proses ini sering dilakukan untuk menjaga fokus atau ketenangan.
- “Mengatur”, berarti menata atau merencanakan sesuatu dengan sistematis.
- “Mengelola”, menggambarkan proses mengatur dan mengontrol pikiran atau perasaan agar tetap seimbang. Misalnya, “Anda perlu mengelola stres agar tetap produktif.”
- “Mendorong”, yaitu kata kerja mental yang menggambarkan aktivitas mental memberikan motivasi atau dorongan semangat kepada orang lain.
Itulah 100 contoh kata kerja mental beserta maknanya yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami jenis kata ini, Anda bisa menulis dengan lebih ekspresif dan menggambarkan keadaan batin tokoh secara lebih mendalam.
Sumber:
“100 Kata Kerja Mental dalam Bahasa Indonesia, Pahami Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya.” Liputan 6, Tgl Bln. Thn, https://www.liputan6.com/hot/read/5501672/100-kata-kerja-mental-dalam-bahasa-indonesia-pahami-pengertian-ciri-ciri-dan-contohnya?page=5.
“Kata Kerja Mental: CIri, Fungsi, Contoh.” Deepublish, 17 Juni. 2025, https://penerbitdeepublish.com/kata-kerja-mental/.
Ingin menulis tapi bingung mulai dari mana? Download E-Book Panduan Cepat Menulis Buku untuk mendapatkan cara menulis mulai dari penentuan ide sampai proses penerbitan!
