10 Perbedaan Penerbit Indie dan Self Publishing

perbedaan penerbit indie dan self publishing

Ada dua pilihan yang sering dibandingkan oleh penulis dalam dunia penerbitan, yaitu penerbit indie dan self publishing. Kedua opsi ini menawarkan keuntungan dan tantangan tersendiri, sehingga sangat penting bagi penulis untuk memahami perbedaan keduanya.

Artikel ini akan membahas sepuluh perbedaan penerbit indie dan self publishing agar Anda bisa menentukan pilihan terbaik untuk kebutuhan penerbitan Anda.

Apa Itu Penerbit Indie dan Self Publishing?

Penerbit indie merupakan penerbitan yang dilakukan oleh perusahaan penerbit independen. Meskipun independen, penerbit ini tetap menyediakan berbagai layanan profesional untuk penulis, seperti penyuntingan, desain sampul, hingga distribusi. Penerbit indie umumnya lebih fleksibel daripada penerbit mayor.

Di sisi lain, self publishing adalah proses di mana penulis menerbitkan karyanya secara mandiri tanpa keterlibatan penerbit. Penulis memiliki kontrol penuh atas setiap aspek penerbitan, mulai dari penyuntingan, desain, hingga distribusi. Self publishing memungkinkan penulis untuk menerbitkan buku kapan pun mereka siap.

Kedua metode ini menawarkan pendekatan yang berbeda terhadap penerbitan buku, dan pemilihan antara penerbit indie atau self publishing sangat tergantung pada kebutuhan dan preferensi penulis.

Perbedaan Penerbit Indie dan Self Publishing

Meskipun penerbit indie dan self publishing memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu penulis menerbitkan buku, keduanya menawarkan pengalaman yang sangat berbeda. Berikut ini sepuluh perbedaan penerbit indie dan self publishing:

1. Keterlibatan Penerbit

Perbedaan penerbit indie dan self publishing yang pertama yaitu pada aspek keterlibatan penerbit. Pada penerbit indie, penulis bekerja sama dengan penerbit independen yang menyediakan layanan penerbitan seperti penyuntingan, desain, dan distribusi. Meskipun skala penerbit indie lebih kecil dibandingkan penerbit mayor, penulis tetap mendapatkan bantuan profesional.

Sementara itu, dalam self publishing, penulis bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh proses penerbitan. Penulis bisa memilih untuk menyewa jasa editor atau desainer, namun semua keputusan ada di tangan penulis. Tidak ada pihak penerbit yang terlibat secara langsung.

Perbedaan keterlibatan ini penting karena pada penerbit indie, penulis mendapatkan panduan dari penerbit, sedangkan pada self publishing, penulis mengatur semuanya sendiri.

2. Proses Penerbitan

Selanjutnya, proses penerbitan. Proses penerbitan pada penerbit indie biasanya memiliki struktur yang lebih teratur, meskipun lebih fleksibel daripada penerbit mayor. Penulis bekerja sesuai dengan tahapan yang sudah disusun oleh penerbit, dan penerbit membantu memastikan kualitas buku tetap terjaga.

Sebaliknya, pada self publishing, penulis bisa menentukan proses penerbitan secara penuh. Penulis bisa menerbitkan buku kapan saja, tanpa perlu mengikuti jadwal atau prosedur penerbit. Ini memberi kebebasan lebih, namun juga menuntut penulis untuk lebih mandiri dalam mengelola setiap tahap penerbitan.

3. Biaya Penerbitan

Penerbit indie biasanya menawarkan berbagai paket penerbitan yang mencakup penyuntingan, desain, hingga distribusi. Meskipun penulis masih harus membayar biaya penerbitan, biaya ini cenderung lebih rendah dibandingkan self publishing, karena ada dukungan dari penerbit.

Di sisi lain, self publishing mengharuskan penulis menanggung semua biaya penerbitan sendiri. Ini mencakup biaya penyuntingan, desain sampul, pencetakan, hingga distribusi. Penulis harus lebih cermat dalam mengatur anggaran untuk setiap aspek penerbitan.

Baca Juga:

4. Pengelolaan Naskah

Dalam penerbit indie, pengelolaan naskah dilakukan secara kolaboratif. Penerbit sering kali memberikan masukan atau saran untuk meningkatkan kualitas naskah, baik dari segi penyuntingan maupun desain.

Pada self publishing, penulis memegang kendali penuh atas naskahnya. Setiap keputusan terkait naskah, seperti revisi atau penyuntingan, sepenuhnya berada di tangan penulis. Ini memberi kebebasan yang lebih besar, tetapi juga memerlukan tanggung jawab yang lebih besar.

5. Proses Distribusi

Penerbit indie biasanya memiliki jaringan distribusi yang lebih luas dibandingkan self publishing. Mereka bisa membantu penulis mendistribusikan buku ke toko buku, platform e-book, hingga pasar internasional.

Sementara itu, dalam self publishing, penulis harus mengatur distribusi sendiri. Banyak penulis self publishing yang menggunakan platform seperti Amazon Kindle atau Google Play Books untuk menjangkau pembaca. Namun, untuk masuk ke toko buku fisik, penulis self publishing perlu usaha ekstra.

6. Pemasaran

Perbedaan penerbit indie dan self publishing lainnya yaitu dari aspek pemasaran. Pemasaran adalah salah satu aspek penting dalam penerbitan buku. Pada penerbit indie, penerbit sering kali membantu penulis dalam melakukan promosi, meskipun dalam skala yang lebih kecil dibandingkan penerbit mayor. Pemasaran bisa mencakup promosi di media sosial atau peluncuran buku.

Dalam self publishing, penulis bertanggung jawab penuh atas pemasaran bukunya. Penulis harus menyusun strategi pemasaran sendiri, mulai dari kampanye media sosial, blog, hingga bekerja sama dengan influencer atau toko buku lokal. Ini memberi kebebasan, tetapi juga memerlukan keterampilan pemasaran yang kuat.

7. Sistem Royalti

Pada penerbit indie, royalti yang diterima penulis biasanya lebih tinggi dibandingkan penerbit mayor, berkisar antara 30-50%. Penerbit dan penulis membagi pendapatan dari penjualan buku.

Dalam self publishing, penulis mendapatkan seluruh pendapatan dari penjualan setelah dikurangi biaya platform atau vendor yang digunakan. Persentase royalti dari platform seperti Amazon atau Google Play bisa mencapai 70%, tergantung kebijakan platform.

8. Waktu Penerbitan

Durasi penerbitan juga menjadi salah satu dari beberapa perbedaan penerbit indie dan self publishing. Waktu penerbitan pada penerbit indie relatif cepat, tetapi masih mengikuti struktur yang sudah ditentukan. Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung layanan yang dipilih.

Sebaliknya, pada self publishing, waktu penerbitan sangat fleksibel. Penulis bisa menerbitkan buku segera setelah mereka siap, bahkan dalam hitungan hari, terutama jika menggunakan platform digital.

9. Prosedur Hak Cipta

Selanjutnya, prosedur hak cipta. Penerbit indie biasanya mengizinkan penulis untuk memegang hak cipta atas karyanya, meskipun penerbit mungkin meminta sebagian hak atas penjualan atau distribusi. Kesepakatan ini bisa bervariasi tergantung penerbit.

Dalam self publishing, penulis memiliki hak penuh atas karyanya. Tidak ada pihak lain yang memiliki kontrol atau hak atas penjualan atau distribusi kecuali penulis sendiri.

10. Kredibilitas dan Pengakuan

Buku yang diterbitkan oleh penerbit indie mungkin tidak memiliki pengakuan sebesar penerbit mayor, tetapi tetap dianggap sah di mata pembaca, terutama jika penerbit tersebut memiliki reputasi yang baik.

Pada self publishing, meskipun reputasi ini mulai berubah, masih ada anggapan bahwa buku self publishing kurang prestisius dibandingkan buku yang diterbitkan oleh penerbit. Namun, beberapa penulis self publishing telah membuktikan kesuksesan besar dengan metode ini.

Lebih Baik Mana Penerbit Indie atau Self Publishing?

Pilihan antara penerbit indie dan self publishing sangat tergantung pada kebutuhan penulis. Jika Anda menginginkan dukungan profesional tetapi tetap ingin memiliki kendali atas proses penerbitan, penerbit indie mungkin lebih cocok. Mereka menawarkan bantuan di berbagai aspek penerbitan, dari penyuntingan hingga distribusi.

Anda pun tak perlu khawatir untuk memilih penerbit indie karena Deepublish Jakarta kini hadir lebih dekat sebagai penerbit indie yang siap membantu Anda menerbitkan buku secara cepat dan berkualitas.

Bersama Deepublish Jakarta, Kami akan mendampingi Anda mulai dari proses penerbitan, pengurusan ISBN dan HKI, hingga tahap pemasaran buku yang telah terbit.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, terbitkan buku Anda di Deepublish Jakarta!

Kirim naskah sekarang!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *