Cara Menggunakan Scopus AI untuk Riset Topik Penelitian

scopus ai

Bagi para peneliti, waktu dan akurasi adalah dua aspek penting dalam dunia akademik. Namun, dengan melimpahnya literatur dan keterbatasan waktu, mencari dan memahami topik penelitian bisa menjadi tantangan besar. Scopus AI hadir sebagai solusi cerdas yang mempermudah penelusuran, analisis, hingga penyusunan kajian pustaka hanya dalam beberapa klik. Mari telusuri bagaimana Scopus AI bisa menjadi alat bantu revolusioner dalam kegiatan riset Anda.

Apa Itu Scopus AI?

Scopus AI adalah fitur terbaru berbasis kecerdasan buatan yang diluncurkan oleh Elsevier dan diintegrasikan ke dalam database Scopus. Tujuannya adalah untuk mempermudah peneliti dalam menemukan, memahami, dan mengeksplorasi topik-topik ilmiah secara lebih efisien.

Dengan dukungan teknologi natural language processing (NLP) dan machine learning, Scopus AI menyajikan informasi ilmiah yang terstruktur dan kontekstual. Ini menjadikan eksplorasi literatur lebih intuitif dan mendalam dibandingkan pencarian konvensional.

Bagi peneliti, Scopus AI bukan sekadar alat pencarian data, tetapi asisten digital yang mampu menyederhanakan proses riset. Beberapa kemampuannya meliputi penjelasan topik secara ringkas, koneksi antar topik, rekomendasi artikel penting, serta daftar jurnal dan peneliti yang relevan.

Fitur-Fitur Scopus AI

Scopus AI menawarkan sejumlah fitur unggulan yang dirancang untuk mendukung proses riset dari awal hingga akhir. Adapun fitur-fiturnya sebagai berikut:

1. AI-Generated Topic Summaries

Fitur ini menyajikan ringkasan otomatis dari suatu topik riset berdasarkan literatur akademik yang telah terverifikasi. Dengan satu klik, peneliti dapat memahami poin-poin utama tanpa harus membaca ratusan halaman.

Ringkasan tersebut juga mencakup subtopik dan arah tren penelitian, sehingga pengguna mendapatkan pemahaman konteks yang luas. Scopus AI memudahkan pengguna menyerap informasi dengan cepat dan akurat.

2. Connected Topics

Melalui fitur ini, Scopus AI menampilkan daftar topik yang sering dikaji bersama topik utama. Fitur tersebut membantu memperluas perspektif peneliti terhadap bidang yang sedang dikaji.

Fitur ini juga berguna dalam mengidentifikasi irisan antar bidang ilmu. Peneliti bisa menemukan topik interdisipliner yang sebelumnya tidak terpikirkan.

3. Recommended Articles

Scopus AI secara otomatis merekomendasikan artikel-artikel yang paling relevan dan sering disitasi dalam topik tertentu. Artikel pilihan ini biasanya berasal dari jurnal bereputasi tinggi.

Dengan demikian, peneliti tidak perlu memilah-milah secara manual. Artikel yang muncul sudah terkurasi berdasarkan relevansi dan dampak ilmiahnya.

4. Influential Researchers

Fitur ini menampilkan daftar peneliti yang paling berpengaruh di bidang tertentu beserta profil publikasinya. Informasi ini sangat penting untuk mengetahui siapa yang sedang aktif di ranah riset tertentu.

Peneliti dapat menjalin jejaring atau mengutip karya-karya dari tokoh utama di bidangnya. Ini meningkatkan kredibilitas kajian pustaka yang sedang disusun.

5. Visual Topic Maps

Scopus AI menyajikan peta visual yang menggambarkan hubungan antar topik dan arah perkembangan riset. Tampilan ini memudahkan identifikasi pola atau tren ilmiah.

Visualisasi ini sangat berguna untuk presentasi atau penyusunan kerangka awal penelitian. Peneliti dapat dengan mudah melihat posisi topiknya dalam lanskap keilmuan yang lebih luas.

6. Smart Filtering

Fitur penyaringan cerdas memungkinkan pengguna memfilter berdasarkan tahun publikasi, jenis dokumen, jurnal, dan lainnya. Ini menjadikan hasil pencarian lebih spesifik dan sesuai kebutuhan.

Misalnya, Anda hanya ingin menampilkan artikel review dari lima tahun terakhir. Dengan Scopus AI, penyaringan semacam ini bisa dilakukan dengan mudah

Kelebihan Scopus AI dalam Penelitian

Scopus AI bukan hanya mempermudah pencarian data, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan kualitas riset secara keseluruhan, yakni: 

1. Hemat Waktu dalam Eksplorasi Topik

Peneliti dapat memahami garis besar topik hanya dalam beberapa detik. Ini sangat menghemat waktu dibandingkan membaca artikel satu per satu.

Dengan ringkasan dan rekomendasi cerdas dari Scopus AI, eksplorasi topik menjadi lebih terarah dan produktif. Peneliti bisa langsung masuk ke tahap penulisan atau analisis.

2. Membantu Menyusun Literature Review

Scopus AI secara otomatis mengelompokkan informasi berdasarkan subtema atau isu terkait. Ini sangat memudahkan dalam menyusun struktur kajian pustaka.

Peneliti dapat fokus menulis tanpa harus bingung menentukan alur atau urutan pembahasan. Review literatur menjadi lebih sistematis dan solid.

3. Mengungkap Research Gap secara Lebih Cepat

Dengan peta topik dan tren riset, Scopus AI membantu peneliti menemukan celah yang belum banyak dieksplorasi. Ini penting untuk menentukan orisinalitas penelitian.

Research gap yang jelas akan memperkuat nilai akademik dari proposal atau jurnal ilmiah yang disusun. Peneliti bisa lebih percaya diri dalam mengajukan topiknya.

4. Membuka Peluang Kolaborasi Riset

Informasi tentang peneliti aktif dalam bidang tertentu dapat dimanfaatkan untuk menjalin kolaborasi. Ini sangat bermanfaat bagi peneliti muda atau mahasiswa pascasarjana.

Jejaring yang dibangun dari data Scopus AI bisa membawa peluang kolaborasi lintas institusi dan negara. Hal ini tentu memperkaya wawasan dan kualitas riset.

5. Meningkatkan Peluang Publikasi Internasional

Dengan rekomendasi jurnal dari Scopus AI, peneliti bisa memilih target publikasi yang paling relevan. Hal ini dapat meningkatkan peluang naskah diterima.

Pemilihan jurnal yang tepat sangat krusial dalam dunia publikasi ilmiah. Scopus AI membantu mengurangi trial and error dalam proses ini.

Cara Menggunakan Scopus AI

Menggunakan Scopus AI sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja yang memiliki akses ke Scopus. Berikut cara menemukan dan menggunakannya:

1. Masuk ke Akun Scopus

Pastikan Anda sudah memiliki akses melalui institusi atau universitas yang berlangganan Scopus. Tanpa akses resmi, fitur ini tidak dapat digunakan.

Anda dapat login atau daftar akun melalui Scopus.com.

2. Ketik Topik Penelitian di Kolom Pencarian

Anda bisa mengetikkan topik seperti “climate change and agriculture” atau “AI in medical diagnostics”. Gunakan kalimat yang spesifik agar hasilnya lebih akurat.

Topik yang dimasukkan akan dianalisis oleh Scopus AI, lalu disajikan dalam bentuk ringkasan dan rekomendasi. Ini mempercepat orientasi terhadap bidang kajian Anda.

3. Lihat Ringkasan Topik oleh AI

Scopus AI akan menampilkan deskripsi topik, tren utama, dan pembagian subtopik. Ini membantu memahami konteks riset secara menyeluruh.

4. Telusuri Topik-Topik Terkait (Connected Topics)

Fitur ini menunjukkan hubungan antara topik utama dan topik lainnya. Ini membuka peluang untuk pengembangan topik secara interdisipliner.

5. Cek Artikel dan Penulis yang Direkomendasikan

Klik daftar artikel yang paling relevan untuk melihat jumlah sitasi dan detail lainnya. Anda bisa langsung mengakses jurnal atau membaca abstraknya.

Peneliti juga bisa mengecek siapa penulisnya, afiliasinya, dan publikasi lain dari orang yang sama. Ini membantu dalam validasi sumber.

6. Gunakan Visual Map untuk Menyusun Literatur

Peta visual dapat diunduh atau dijadikan bahan awal membuat outline penelitian. Tampilan ini memudahkan menyusun hubungan antar subtema.

7. Simak Rekomendasi Jurnal

Beberapa versi Scopus AI menyarankan jurnal tempat artikel serupa diterbitkan. Rekomendasi ini berdasarkan relevansi topik dan standar kualitas.

Anda bisa memeriksa scope jurnal tersebut dan menyesuaikannya dengan naskah Anda. Ini mempercepat proses pemilihan target jurnal yang tepat.

Itulah penjelasan lengkap mengenai Scopus AI dan bagaimana cara menggunakannya untuk menunjang kegiatan riset. Dengan fitur-fitur cerdas yang ditawarkan, Scopus AI mampu menjadi mitra digital yang membantu peneliti dalam setiap tahap penelitian, mulai dari eksplorasi topik hingga publikasi.

Semoga bermanfaat!

Dapatkan lebih banyak informasi seputar penulisan dan penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel-artikel dari Penerbit Deepublish Jakarta!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *