Perbedaan Accidental Sampling, Purposive Sampling, dan Random Sampling

accidental sampling

Penelitian memerlukan pengambilan sampel yang tepat untuk memperoleh hasil yang relevan dan representatif. Beberapa metode yang kerap digunakan adalah Accidental Sampling, Purposive Sampling, dan Random Sampling. Namun, bagaimana perbedaan antara ketiga metode tersebut?

Artikel ini akan menguraikan pengertian, contoh, dan perbedaan antara Accidental Sampling, Purposive Sampling, dan Random Sampling. Simak!

Pengertian Accidental Sampling

Pertama, Accidental Sampling, merupakan metode pengambilan sampel di mana peneliti memilih responden yang kebetulan tersedia dan mudah diakses. Teknik ini termasuk dalam kategori Non-probability Sampling karena tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Biasanya digunakan ketika waktu, biaya, atau akses menjadi kendala utama dalam penelitian.

Sampel yang diambil secara Accidental Sampling sering kali tidak representatif karena pemilihan responden tidak mempertimbangkan karakteristik populasi secara menyeluruh. Meskipun demikian, teknik ini berguna untuk penelitian eksplorasi atau studi awal yang memerlukan data cepat dan murah

Contoh Accidental Sampling

Penggunaan Accidental Sampling dapat ditemukan dalam berbagai situasi sehari-hari, seperti berikut ini:

1. Survei di Taman Kota

Seorang peneliti ingin mengetahui kebiasaan membaca di taman kota. Mereka mendekati pengunjung yang sedang duduk atau berjalan dan meminta mereka mengisi kuesioner. Pemilihan responden bergantung pada siapa yang berada di lokasi saat itu.

Teknik ini sering digunakan karena kemudahan akses terhadap responden, meskipun representasi populasi kurang diperhatikan.

2. Survei di Restoran Cepat Saji

Peneliti mewawancarai pelanggan yang sedang menunggu pesanan di restoran cepat saji untuk mengetahui tingkat kepuasan mereka. Sampel diambil dari orang yang bersedia menjawab pertanyaan saat itu.

Survei ini memberikan data cepat dan langsung, tetapi hasilnya mungkin bias karena tidak semua pelanggan memiliki peluang yang sama untuk dipilih.

3. Survei di Kampus

Peneliti mendekati mahasiswa yang duduk di kantin untuk mengetahui pendapat mereka tentang kebijakan baru kampus. Pemilihan responden tidak mempertimbangkan seluruh populasi mahasiswa.

4. Kuesioner di Jalan Raya

Kuesioner diberikan kepada pejalan kaki di depan pusat perbelanjaan. Orang yang setuju mengisi survei menjadi bagian dari sampel penelitian.

Pengumpulan data seperti ini memudahkan peneliti, tetapi tidak menjamin semua karakteristik populasi terwakili.

Rumus Accidental Sampling

Tidak ada rumus khusus yang digunakan dalam Accidental Sampling karena sampel dipilih secara non-random. Namun, untuk menentukan ukuran sampel, peneliti sering menggunakan rumus sederhana seperti berikut:

Keterangan:

  • nnn: Ukuran sampel
  • Z: Nilai z berdasarkan tingkat kepercayaan (misal, 1.96 untuk tingkat kepercayaan 95%)
  • p: Proporsi kejadian dalam populasi (jika tidak diketahui, gunakan p=0.5p = 0.5p=0.5)
  • e: Margin of error

Pengertian Purposive Sampling

Metode selanjutnya yaitu Purposive Sampling. Metode mana peneliti secara sengaja memilih responden berdasarkan kriteria tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian. Teknik ini sering digunakan dalam penelitian kualitatif yang memerlukan data mendalam dari individu yang memiliki karakteristik atau pengalaman spesifik.

Pemilihan Purposive Sampling didasarkan pada pemahaman bahwa kelompok atau individu tertentu dapat memberikan informasi yang paling relevan. Oleh karena itu, representasi populasi bukan tujuan utama, melainkan kualitas data yang diperoleh.

Contoh Purposive Sampling

Metode Purposive Sampling dapat Anda temui dalam beberapa penelitian berikut:

1. Penelitian tentang Kepemimpinan Guru

Dalam penelitian yang bertujuan memahami gaya kepemimpinan guru, peneliti hanya memilih kepala sekolah dan guru senior di sekolah tertentu, karena mereka dianggap memiliki pengalaman yang relevan dengan topik penelitian.

Purposive Sampling memungkinkan pengumpulan data yang spesifik dan mendalam sesuai kebutuhan penelitian.

2. Studi tentang Pasien dengan Penyakit Langka

Peneliti ingin memahami pengalaman hidup pasien dengan penyakit langka tertentu, seperti lupus. Sampel diambil hanya dari pasien yang telah terdiagnosis penyakit tersebut selama minimal 5 tahun.

3. Survei di Komunitas Petani Organik

Dalam penelitian tentang praktik pertanian ramah lingkungan, peneliti memilih hanya petani yang tergabung dalam komunitas petani organik, karena mereka lebih relevan untuk tujuan penelitian dibandingkan petani konvensional.

Pemilihan sampel yang spesifik memberikan wawasan mendalam yang tidak bisa dicapai dengan metode sampling acak.

Apa Itu Random Sampling

Selain Accidental Sampling dan Purposive Sampling, metode penelitian lainnya yaitu Random Sampling. Random Sampling adalah metode Probability Sampling, di mana setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Teknik ini bertujuan menghasilkan sampel yang representatif, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi ke seluruh populasi.

Random Sampling dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk menggunakan random number generator atau undian manual. Keunggulannya adalah mengurangi bias dan meningkatkan validitas hasil.

Contoh Random Sampling

Contoh penggunaan metode Random Sampling seperti berikut ini:

1. Penelitian di Sekolah

Seorang peneliti ingin mengetahui tingkat kesehatan siswa di sebuah sekolah. Mereka membuat daftar semua siswa di sekolah tersebut, memberikan nomor pada masing-masing siswa, lalu menggunakan random number generator untuk memilih sampel.

Teknik ini memastikan hasil yang dapat digeneralisasi karena setiap siswa memiliki peluang yang sama untuk terpilih.

2. Survei Karyawan Perusahaan

Peneliti ingin mengukur kepuasan kerja karyawan di perusahaan dengan 500 karyawan. Mereka memasukkan semua nama karyawan ke dalam sistem komputer, lalu secara acak memilih 100 nama untuk dihubungi.

Random Sampling mengurangi bias dan memberikan hasil yang lebih akurat dalam penelitian kuantitatif.

3. Survei Pemilih dalam Pemilu

Untuk memprediksi hasil pemilu, lembaga survei memilih sampel pemilih dari daftar pemilih tetap (DPT) secara acak menggunakan software statistik agar representasi mencakup berbagai kelompok populasi.

Metode ini umum digunakan untuk memperkirakan preferensi pemilih secara luas dengan tingkat keandalan yang tinggi.

Rumus Random Sampling

Untuk Random Sampling, ukuran sampel sering ditentukan dengan rumus:

Keterangan:

  • n: Ukuran sampel
  • N: Ukuran populasi
  • e: Tingkat kesalahan yang diinginkan (misal, 0.05 untuk margin of error 5%)

Perbedaan Accidental Sampling, Purposive Sampling, dan Random Sampling

Setiap metode memiliki keunikan dan tujuan yang berbeda. Berikut ini perbedaan Accidental Sampling, Purposive Sampling, dan Random Sampling:

AspekAccidental SamplingPurposive SamplingRandom Sampling
Jenis TeknikNon-probability SamplingNon-probability SamplingProbability Sampling
Pemilihan SampelBerdasarkan kemudahan atau kebetulanBerdasarkan kriteria penelitianSecara acak tanpa kriteria
Resresentasi PopulasiTidak menjamin representasi populasi yang baikTidak selalu representatif, tetapi fokus pada relevansiRepresentatif terhadap populasi secara keseluruhan
Fokus UtamaKemudahan akses terhadap respondenRelevansi dataKeacakan untuk mengurangi bias
ContohMendekati orang di taman untuk surveiMembagikan kuesioner di jalan kepada pejalan kakiMemilih guru senior untuk penelitian pendidikanMemilih pasien dengan penyakit tertentuMemilih siswa secara acak dari daftar sekolahMenggunakan random number generator untuk sampel
Penggunaan UmumPenelitian eksplorasi dengan keterbatasan sumber dayaPenelitian kualitatif atau eksplorasi mendalamPenelitian kuantitatif atau studi generalisasi
Tingkat BiasTinggiRelatif tinggi karena bergantung pada penelitiRendah karena setiap elemen memiliki peluang yang sama
Contoh PenelitianSurvei kebiasaan membaca di tempat umumStudi pengalaman pasien kankerSurvei pemilih dalam pemilu

Demikian, artikel ini telah menjelaskan perbedaan antara Accidental Sampling, Purposive Sampling, dan Random Sampling. Memilih teknik pengambilan sampel yang tepat sangat penting untuk keberhasilan penelitian.

Accidental Sampling cocok untuk studi eksplorasi dengan keterbatasan waktu dan biaya. Purposive Sampling berguna untuk penelitian yang membutuhkan data relevan dari kelompok tertentu, sementara Random Sampling adalah pilihan terbaik untuk hasil yang representatif dan dapat digeneralisasi.

Dapatkan lebih banyak informasi seputar penulisan dan penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Penerbit Deepublish Jakarta!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *